[I-KNOW AUTNOMOUS CAR]

 

Tahukah kamu?, selain pesawat, ada juga lho mobil yang memiliki teknologi autopilot. Studi mengatakan bahwa hingga 90% dari kecelakaan mobil disebabkan oleh kesalahan dan kelalaian manusia. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk  mengurangi keterlibatan manusia dalam penggunaan mobil secara langsung. 

 

Automatic self-driving cars (autonomous car)

Autonomous car merupakan kendaraan otomatis yang mampu merasakan keadaan dari lingkungan yang dilewati dan juga beroperasi tanpa adanya keterlibatan manusia. Tujuan utama penelitian teknologi ini adalah untuk mencegah serta mengurangi kecelakaan lalu lintas, efisiensi waktu, dan minimalisasi emisi karbon.  Kendaraan autonomous car menggunakan sebuah komputer pusat untuk memproses data-data yang diterima oleh sensor. Dengan algoritma yang berbeda-beda, komputer dapat menentukan jalur yang harus dilewati dan kemudian memerintahkan mobil untuk melakukan tindakan yang sesuai.

 

Sensors on autonomous cars

 

Pada google autonomous car, terdapat banyak sensor yang masing-masing berguna sebagai sarana navigasi mobil dan detektor keadaan lingkungan berkendara seperti lalu lintas, pejalan kaki, atau pengendara lainnya. Berikut beberapa contoh sensornya:

LIDAR: Terletak diatas mobil yang melakukan rotasi 360˚. komputer akan mengontrol arah gerak mobil dengan pertimbangan hasil visualisasi peta 3d secara real time.

Position Estimator: Terletak di sekitar ban. Menentukan jalur yang akan ditempuh dengan mendeteksi arah gerak ban sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Video Camera: mendeteksi objek-objek bergerak seperti pejalan kaki atau pengendara sepeda

RADAR: menentukan suatu objek yang mendekat atau menjauhi kendaraan.

Laws needed

Apa yang terjadi jika pengguna mengalami tabrakan menggunakan mobil autonomous? Siapakah yang harus bertanggung jawab secara hukum? Pengemudi? GPS? Produsen mobil? Google? dan salah siapa itu? sampai saat ini belum ditemukan jawaban-jawaban tersebut. Pengembangan mobil autonomous yang disertai dengan ketidakpastian hukum, dapat mencegah perusahaan-perusahaan berinvestasi dalam pengembangan teknologi tersebut, meskipun besar kemungkinan penelitian ini dapat mengurangi jumlah kematian dan kecelakan di jalan raya. Badan Legislatif Negara harus didorong untuk mengembangkan kerangka hukum yang jelas supaya dapat mendorong investasi dalam pengembangan kendaraan autonomous

Potential in various sectors

 

Revolusi dari teknologi ini akan mengubah cara berpikir kita dalam berinteraksi dengan sektor terkait. Autonomous car dapat membuka peluang bisnis baru seperti pemeliharaan kendaraan berbasis otonom, penyediaan layanan kesehatan, dan juga jasa lainnya. Teknologi ini juga diharapkan dapat mencapai beberapa poin dari SDGs untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.

Referensi

  • Wirjaputra Andrew, Binus University, “Mengungkap Teknologi Google Autonomous Car”
  • Synopsis. 2022. “What is an Autonomous Cars”. https://www.synopsys.com/automotive/what-is-autonomous-car.html, diakses pada 23 September 22 Pukul 22:41. 
  • United Nations Global Impact. 2017. “Autonomous Road Vehicles”. http://breakthrough.unglobalcompact.org/disruptive-technologies/autonomous-road-vehicles/, diakses pada 24 September Pukul 20:03. 

Referensi gambar

https://images.app.goo.gl/YyYPv3cofoP4oQ4b8

https://images.app.goo.gl/2dvnJQixxbTeVT7g6

https://images.app.goo.gl/B4DqEHUsTK3bcxCA9

https://images.app.goo.gl/RXnyhRY9Gvw2Fs6x5

 

#IPTEKIMMtFTUI2022 

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

IMMt FT UI 2022

#AkselerasiBersinergi

HARMONIS | AKSELERATIF | BERDAMPAK

[ART THERAPY]

Art therapy atau terapi seni adalah salah satu metode psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media utama untuk mengekspresikan dan mengkomunikasikan apa yang sedang dirasakan oleh seseorang. Dalam Art therapy, banyak melibatkan penggunaan teknik kreatif seperti menggambar, mewarnai, menulis bahkan menari untuk membantu seseorang bisa mengungkapkan perasaan.

Walau dalam menjalani metode ini bakal menggunakan teknik kreatif, kamu gak harus punya keterampilan artistik apapun untuk bisa mendapatkan manfaat dari art therapy ini. Karena yang terpenting dari terapi ini bukanlah nilai artistik dari karya seni yang kamu hasilkan, tapi hubungan antara seni dan perasaan yang tersalurkan dalam karya seni yang kamu buat.

Selain itu, metode ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa batasan umur, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga kakek-nenek pun boleh banget untuk menggunakan art therapy ini dalam menjaga kesehatan mental mereka. Karena pada dasarnya, seni itu tidak memandang usia, begitu pun dengan kesehatan mental.

 

Manfaat Art Therapy

  • Meningkatkan kepercayaan diri

Manfaat pertama yang bakal kamu rasakan saat menjalani art therapy adalah meningkatnya rasa kepercayaan diri. Selama proses menciptakan karya seni akan menimbulkan perasaan di mana kamu telah mencapai sesuatu yang sangat berharga, sehingga meningkatkan rasa kepercayaan diri dan membuatmu jauh lebih menghargai diri sendiri.

  • Membantu dalam proses self recovery

Tidak hanya bantu kamu meningkatkan kepercayaan diri, art therapy bahkan bisa membantu kamu dalam proses self-discovery atau penemuan jati diri. Menciptakan seni melalui proses kreatif ternyata bisa membantu kamu mengenali diri lebih dalam, bahkan mengenali perasaan-perasaan yang mungkin selama ini terpendam dalam diri dan gak pernah kamu sadari sebelumnya. Dari hasil suatu riset yang diadakan oleh Satu Persen, orang yang menjalani art therapy tidak sedikit yang pada akhirnya bisa menemukan sisi lain diri mereka yang gak pernah terbayangkan bahkan oleh diri mereka sendiri.

  • Melepaskan emosi yang menumpuk di dalam diri

Emosi merupakan reaksi dari terjadi dari apa yang kita lihat dan rasakan terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Emosi sendiri dapat berupa perasaan marah, sedih, takut, bahagia, kaget atau jijik terhadap sesuatu. 

Dilansir dalam buku “Discovering Psychology” karya Don Hockenbury dan Sandra E. Hockenbury, emosi adalah keadaan psikologis seseorang yang cukup kompleks di mana mencakup 3 komponen penting, yaitu pengalaman subjektif, respon psikologis, dan respon ekspresif.  

Semua orang bisa merasakan emosi, namun gak semua orang bisa mengekspresikan emosinya lewat lisan maupun tindakan. Makanya, art therapy memberikan peluang untuk kamu mengekspresikan dan melepaskan seluruh emosi yang ada dalam diri lewat seni.

Saat melakukan art therapy, kamu harus didampingi oleh tenaga profesional art therapist atau minimal Psikolog yang berpengalaman. Selain agar terapi berjalan dengan lancar dan tertata, kamu jadi gak merasa kalau kamu sendirian.

 

Referensi

Cherry, K. 2021. What is Art Therapy?. Diakses pada 3 September 2022 dari https://www.verywellmind.com/what-is-art-therapy-2795755#citation-

Cherry, K. 2021. Emotions and Types of Emotional Responses. Diakses pada 3 September 2022 dari https://www.verywellmind.com/what-are-emotions-2795178

MacCann, Caroline. 2021. What Are Emotions?. Diakses pada 3 September 2022 dari https://www.psychologytoday.com/intl/therapy-types/art-therapy

Megarina, Y. 2021. Pemanfaatan Art Therapy Dalam Konseling. Diakses pada 3 September 2022 dari https://doi.org/10.31234/osf.io/ehcnz

Psychology Today. 2021. Art Therapy. Diakses pada 3 September 2022 dari  https://www.psychologytoday.com/intl/therapy-types/art-therapy

 

#SOSMAIMMtFTUI2022 

 

Sosial Masyarakat

IMMt FT UI 2022

#AkselerasiBersinergi

HARMONIS | AKSELERATIF | BERDAMPAK