Departemen Teknik Metalurgi dan Material

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

 

Bidang Metalurgi dan Material merupakan salah satu bagian dari ilmu teknik atau rekayasa yang secara hakikatnya sudah dilakukan oleh umat manusia sejak awal membangun peradabannya. Kebutuhan akan substansi material merupakan sesuatu hal yang selalu menyertai kebutuhan yang paling dasar untuk menyokong kehidupan, yaitu pangan, sandang dan papan. Peninggalan-peninggalan arkeologi memperlihatkan bagaimana manusia mengumpulkan keahliannya mengolah material menjadi perkakas sejak jaman Batu/Prasejarah, jaman Tembaga (3200-2300 SM), jaman Perunggu (2300-700 SM), jaman Besi (700-1 SM) hingga era material mutakhir saat ini.

Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan menitik beratkan proses akademisnya pada pengembangan desain sifat-sifat material dan proses manufakturnya, termasuk teknik-teknik ekstraksi mineral logam dari bijihnya di alam, proses pemurnian dan pembentukannya  hingga aplikasi logam dan material mutakhir lainnya di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, bidang ilmu teknik metalurgi dan material sangat erat hubungannya dengan upaya-upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan karakteristik dari material seperti kekuatan, ketangguhan, kekerasan , sifat optis, listrik, magnetik, ketahahanan korosi dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan performa. Pengetahuan yang komprehensif tentang sifat-sifat material dan bagaimana proses merekayasanya telah mampu menghasilkan material dan produk aplikatifnya menjadi lebih kuat, aman, tahan lama namun ekonomis dibandingkan material-material konvensional.

Seorang lulusan DTMM diharapkan mampu menjadi seorang metallurgist atau materials engineer yang menguasai sifat dan cara pembuatan material yang dibutuhkan untuk aplikasi strategis umat manusia, seperti badan kendaraan dan mesin otomotif, badan dan komponen pesawat, plastik kemasan, alat komunikasi, keramik insulator, filament x-ray yang terbuat dari metallic powder hingga material tercanggih yang ada saat ini seperti titanium dan komposit yang digunakan pada pesawat luar angkasa, ginjal buatan, body implants hingga semikonduktor dan superkonduktor, dimana itu semua itu membutuhkan pengembangan material dan teknik manufakturnya yang ekonomis, berwawasan lingkungan dan mampu memberikan performa unggulan.

Kebutuhan tenaga insinyur metalurgi dan material terus meningkat seiring dengan makin meningkatnya tuntutan kebutuhan hidup manusia pada umumnya, melingkupi lapangan pekerjaan yang sangat luas dan beragam. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi pada industri yang berbasis material yang tidak terpaku semata pada material logam saja, maka konten pendidikan di dalam kurikulum di Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah memasukkan aspek-aspek keahlian di bidang: keramik, polimer dan komposit agar lulusannya mampu berkiprah di masyarakat industri secara komperehensif. Pengembangan kurikulum tersebut mengacu pada ABET 2000 (Accreditation Board for Engineering Technology) dan Washington Accord.

Untuk menjalankan kegiatan akademiknya, DTMM-FTUI ditunjang oleh 27 dosen yang terdiri atas;

  • 9 guru besar (professor)
  • 8 lektor kepala
  • 4 lektor
  • 2 asisten ahli
  • 2 staf pengajar muda
  • 2 tutor

Semuanya staf pengajar ini memiliki kualifikasi pendidikan pasca-sarjana (master-doktor) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Jerman, Korea, Indonesia, Inggris, dan Singapura.  

Saat ini di tahun akademik 2017-2018 jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di DTMM-FTUI (student body) tercatat sebanyak total 613 orang, dengan komposisi:

  • 525 mahasiswa S1,
  • 71 mahasiswa S2
  • 17 mahasiswa S3.

Sejak tahun 1975 hingga 2016 ini DTMM-FTUI telah berhasil menelurkan lulusan sebanyak 2335 orang dengan rincian:

  • 2014 sarjana S1
  • 283 master (S2)
  • 38 orang doctor (S3)

Para lulusan tersebut tersebar dengan berbagai level pada sektor-sektor:

  • Industri Manufaktur
  • Industri Minyak dan Gas
  • Industri Pertambangan / Ekstraksi
  • Transportasi dan Telekomunikasi
  • Kementerian
  • Lembaga Penelitian
  • Institusi Pendidikan