Tiga Mahasiswa DTMM Ciptakan Aspal Murah

Dr. Mochammad Chalid, S.Si,M.Sc,Eng (Sc), Erlyna S Morien, Lamria Mora Dhea Friskila (dari kiri ke kanan). (Foto: Humas UI).

Depok (www.metal.ui.ac.id) – Tiga Mahasiswa Departemen Teknik Metalurgi dan Material (DTMM), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI)  berhasil menciptakan aspal yang murah dan berkualitas dengan menggunakan limbah plastik.

Ketiga mahasiswa Departemen Teknik Metalurgi dan Material tersebut adalah Erlyna Armya Septimorien, Lamria Mora Dhea Friskila dan Bunga Natasya di bawah bimbingan Dosen Teknik Metalurgi dan Material UI Dr. Mochamad Chalid, S.Si,M.Sc.Eng(Sc).

“Pemilihan bahan baku plastik karena limbah plastik kresek di Indonesia yang jumlahnya sangat besar,” kata Ketua Tim, Erlyna di Kampus UI Depok, Selasa.

Seperti diketahui bahwa limbah kresek adalah limbah non-biodegradable yang tidak dapat terurai di alam dengan sendirinya. Di sisi lain, limbah kresek memiliki satu kelebihan yang dimiliki yaitu tahan terhadap air.

“Untuk itu melihat ada potensi pemanfaatan limbah kresek, maka kami mencoba melakukan pencampuran limbah plastik dengan aspal,” jelasnya.

Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan, modifikasi aspal yang mereka kreasikan memiliki ketahanan beban yang kuat serta tidak mudah retak. Keunggulan lainnya adalah biaya pembuatan yang ekonomis dan tidak kalah saing dari aspal dengan kualitas yang sama.

Penelitian yang dilakukan lebih kurang selama empat bulan membuahkan hasil berupa sifat aspal yang baik dimana sifat kepolaran yang dimiliki oleh aspal dan plastik ini berdeda tetapi penambahan lignin termodifikasi dapat meningkatkan sifat aspal, baik dari segi mekanik maupun ketahanan terhadap air.

Sehingga nantinya, kata dia, berimplikasi pula pada “life time” yang lebih tahan lama dari material asal dan menurunkan biaya untuk perbaikan dan penggantian aspal di jalan. Hal ini berujung pula pada pengurangan biaya total yang perlu dikeluarkan untuk membangun jalan.

Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa UI yang menghasilkan aspal murah, ramah lingkungan, dan berkualitas tinggi dari campuran bahan limbah ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan limbah plastik di Indonesia serta mahalnya biaya perbaikan aspal di jalan.